//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Journey to the West [India] ^_^  (Read 10827 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Journey to the West [India] ^_^
« on: 23 October 2007, 08:43:13 PM »
saya baru saja pulang dari India beberapa hari yang lalu...
perjalanan Dharmayatra ke tanah suci Buddhist ini memberikan banyak pengalaman menarik bagiku dan teman-teman seperjalanan. saya berkeinginan berbagi pengalaman2 ini buat anak2 DC, semoga bermanfaat bagi semua.

karena banyak hal yg ingin disampaikan, saya butuh waktu cukup lama untuk menulis catatan perjalanan selama 11 hari di India ini, jadi saya pikir lebih baik  posting day per day aja biar gampang... sebenernya gw jg kepingin tampilin sebagian foto2 dalam catatan perjalanan ini, tapi berhubung gw agak gaptek, jd sementara ga pake foto dulu ya.  ;D

perjalanan ini startnya dari tanggal 9 oct sampai 20 oct 2007.
Tujuan perjalanan: DELHI-LUCKNOW-SRAVASTI-KAPILAVATTHU-LUMBINI-KUSHINAGAR-VAISHALI-NALANDA-RAJGIR-GUA SATTAPANNI-VELUVANA[HUTAN BAMBU]-PENJARA BIMBISARA-BUKIT RAJGIR-GIJJHAKUTA[PUNCAK BURUNG HERING]-BODHGAYA-BUKIT DHONGRA-HUTAN URUVELA-KEDIAMAN PUTRI SUJATA-SARNATH-VARANASI-SUNGAI GANGGA-KANPUR-SANKASIA-AGRA-TAJ MAHAL lalu balik ke Indo [masa mo stay di India.... :))].

kayaknya tempat2nya banyak ya? sebenernya ada beberapa tempat yg berdekatan sehingga bisa dikunjungi dalam 1 hari.
Selamat Membaca. :)

By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #1 on: 23 October 2007, 09:12:07 PM »
Day 1. Selasa, 9 Oct 2007
SINGAPORE/ DELHI

Rombongan berjumlah 23 org berangkat dari palembang menuju singapura pada siang hari dengan silk air. lalu dari singapura, Sebastian [kami panggil dia sebas], tour leader kami, warga chinese singapura, bergabung dan kami [dengan stok pangan maksimum :P] menuju Delhi sekitar pukul 17.00 dengan singapore airlines[SQ]. sampai di Delhi malam hari [kira2 jam 11 malam], disambut oleh tour leader lokal, namanya Siddharth, dipanggil Chitato, orang India yang pernah stay selama 2 tahun di Taiwan untuk belajar Buddhisme di sana. He can speak mandarin and english. kami juga berkenalan dengan juru masak selama perjalanan ini, Xiao Ling, orang Nepal [masakannya enak2 loh ;)]. Xiao Ling hanya bisa speak chinese, englishnya kurang bagus [sama kayak gw :))]. lalu kami menginap di hotel di kota Delhi karena sudah malam. [gw lupa nama hotelnya]
selisih waktu India dan Indonesia sekitar 1,5 jam.
jadi kalo di Indo jam 11 malem, di India jam 9.30 malem.

kami cepat2 beristirahat karena besoknya harus bangun pagi2 [sekitar jam 3] untuk naik kereta api ke Lucknow.


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #2 on: 24 October 2007, 12:37:53 AM »
ketemu Avalo? Ketemu Majushri?  :P

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #3 on: 24 October 2007, 01:04:14 AM »
Day 2. Rabu, 10 Oct 2007.
DELHI/ KERETA API EKSPRESS SHATABDI TUJUAN LUCKNOW/ SRAVASTI

Kami bangun rata2 jam 3.30 pagi, mandi, lalu sarapan pagi. check out dr hotel, lalu berangkat ke stasiun kereta api. soalnya kereta berangkat pukul 06.15. Perjalanan naik 'Kereta Api Ekspress Shatabdi' ditempuh selama lebih dari 8 jam. kami tiba di Lucknow, ibukota Uttar Pradesh lalu makan siang.

Setelah itu, melakukan perjalanan dengan Bus selama kira2 4 jam perjalanan menuju kota Sravasti yang merupakan salah satu kota terbesar di India[ibukota Kerajaan Kosala] pada zaman Sang Buddha dan sekarang Sravasti merupakan sebuah desa kecil di Saheta-Maheta sekitar 150 km sebelah barat daya Kushinagar di negara Uttar Pradesh.

Sebelum ke Sravasti, kami menyempatkan diri mampir ke situs Angulimala yang dibangun oleh raja Asoka dari Dinasti Maurya. Cerita tentang Angulimala ada di Angulimala Sutta, Majjhima Nikaya, 86.

lalu kami tiba di desa Sravasti. Disinilah ceritanya saudagar Anathapindika membeli hutan kecil milik Pangeran Jeta dengan harga luar biasa besarnya dalam emas. Dengan itulah Beliau membangun sebuah pusat pembabaran Dharma dengan daya tampung 10.000 orang. Sang Buddha menghabiskan dua puluh lima kali masa vassa di sini dan sekarang tempat ini diisi dengan kuil, stupa, dan biara-biara kuno dalam jumlah yang sangat banyak.

Sravasti menjadi tempat berziarah yang sangat penting karena di sinilah Sang Buddha menunjukkan keajaiban paling hebat yang pernah ada, yaitu Keajaiban Kembar [The Twin Miracle] untuk menghilangkan kebiadaban. Di berbagai kesempatan yang penuh dengan keajaiban, Sang Buddha membuat diri-Nya menjadi berlipat ganda, duduk, dan berdiri di atas bunga-bunga teratai, membuat api dan air memancar dari tubuh-Nya. Keajaiban ini pun disebut sebagai Keajaiban Sravasti [The Miracle of Sravasti].

di sebelah timur dari Vihara 19, kita melihat Ananda Bodhi. Kisahnya zaman Sang Buddha, orang2 berdatangan ke Vihara Jetavana untuk memberi penghormatan kepada Sang Buddha dan meninggalkan persembahan bunga dan sebagainya kepada Sang Buddha. Anathapindika bertanya kepada Sang Buddha, dimanakah barang2 persembahan ini ditaruh ketika Sang Buddha tidak ada. Sang Buddha menjawab, persembahan tersebut seharusnya diletakkan di pohon Bodhi. Lalu sebuah bibit dibawa dari pohon Bodhi di Bodh Gaya dan ditanam oleh Ananda di Jetavana. dikatakan oleh Sang Buddha, siapapun yang duduk di bawah pohon Bodhi dan membabarkan Dharma [ketika Sang Buddha tidak ada], bisa dianggap mewakili Beliau membabarkan Dharma. Pada zaman Sang Buddha, biasanya yang duduk di pohon Bodhi ini adalah YA Sariputra dan YA Moggalana.

di sini juga terdapat Gandhakuti yang terkenal, 'kamar' Sang Buddha di Maha Vihara Jetavana ini. sekarang tinggal reruntuhan lantai dasarnya saja.

dari Jetavana, kami sempat berkunjung ke reruntuhan istana 3 musim yang dibangun oleh Raja Suddhodana utk anaknya tercinta, Pangeran Siddharta.

malam harinya kami menginap di desa ini, bersiap2 untuk berkunjung ke Kapilavatthu, Nepal.


By : Zen

[attachment deleted by admin]
« Last Edit: 25 October 2007, 06:27:41 PM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #4 on: 24 October 2007, 01:24:53 AM »
Quote
Anathapindika bertanya kepada Sang Buddha, dimanakah barang2 persembahan ini ditaruh ketika Sang Buddha tidak ada. Sang Buddha menjawab, persembahan tersebut seharusnya diletakkan di pohon Bodhi. Lalu sebuah bibit dibawa dari pohon Bodhi di Bodh Gaya dan ditanam oleh Ananda di Jetavana. dikatakan oleh Sang Buddha, siapapun yang duduk di bawah pohon Bodhi dan membabarkan Dharma [ketika Sang Buddha tidak ada], bisa dianggap mewakili Beliau membabarkan Dharma.
kalo saya membabarkan Christian-Dhamma dibawah pohon Bodhi..apakah Buddha mengakui Tuhan Yesus?

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #5 on: 24 October 2007, 01:34:05 AM »
Day 3. Kamis, 11 Oct 2007.
SRAVASTI/ KAPILAVATTHU/ LUMBINI

Pagi-pagi kami bangun lalu berangkat dengan bus ke perbatasan India-Nepal menuju Kapilavatthu, kota dimana Pangeran Siddhartha dibesarkan. Terletak 27 km sebelah barat Lumbini, bisa dijumpai puing-puing sisa kemakmuran kota Sakya. Kapilavatthu yang merupakan tempat lahirnya Sang Buddha dan dianggap sebagai salah satu dari empat tempat paling suci dalam ajaran agama Buddha [layaknya Mekkah bagi umat Muslim], yang lain adalah Bodh Gaya, tempat Sang Buddha mencapai Pencerahan Sempurna; Taman Rusa Isipatana, tempat pemutaran roda Dhamma pertama, yaitu: Empat Kebenaran Arya [Four Noble Truths]; dan Kushinagar, tempat Sang Buddha Mahaparinibbana.

Suku Sakya pada zaman Sang Buddha, wilayahnya amat luas. Mencakup wilayah Nepal sekarang dan sebagian wilayah India. Merupakan suku pertama di dunia yang bentuk pemerintahannya berubah dari sistem monarki [kerajaan] menjadi republik.

Lalu kami mengunjungi Vihara Mayadevi yang dipersembahkan bagi ibu Pangeran Siddhartha. Tempat ini dulunya merupakan Taman Lumbini, dan kami berkesempatan melihat replika tapak kaki Sang Bodhisattva ketika lahir di Taman Lumbini, di dalam Vihara ini. Kami naik becak ala India untuk memasuki Vihara ini.  ;D

Di belakang tempat ini, terdapat pilar Asoka tertanggal 249 BC, waktu ketika Raja Asoka berkunjung ke situs ini. Tertulis di pilar: "Raja Piyadasi [Asoka] yang dicintai oleh para dewa pada tahun ke dua puluh pemerintahannya mengadakan kunjungan kerajaan ke tempat Sang Buddha dilahirkan, sebuah pilar dan pagar dibangun untuk memperingatinya....."

Di samping Vihara ini terletak kolam suci Pokarani. Di sekitar Vihara ini juga terdapat reruntuhan stupa yang dibangun pada abad ke-3 SM sampai abad 9 M.

Malamnya kami menginap di Nepal[nama hotelnya: Nirvana ;D], untuk persiapan esok hari ke Kushinagar.


By : Zen


[attachment deleted by admin]
« Last Edit: 26 October 2007, 12:34:15 AM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline kosdi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 102
  • Reputasi: 2
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #6 on: 25 October 2007, 11:34:43 AM »
coba aja, siapa tau nanti ada suara dari langit
trus kamu bakal jadi rasul ke 13 ato 14 ya?   ^:)^
Quote
Anathapindika bertanya kepada Sang Buddha, dimanakah barang2 persembahan ini ditaruh ketika Sang Buddha tidak ada. Sang Buddha menjawab, persembahan tersebut seharusnya diletakkan di pohon Bodhi. Lalu sebuah bibit dibawa dari pohon Bodhi di Bodh Gaya dan ditanam oleh Ananda di Jetavana. dikatakan oleh Sang Buddha, siapapun yang duduk di bawah pohon Bodhi dan membabarkan Dharma [ketika Sang Buddha tidak ada], bisa dianggap mewakili Beliau membabarkan Dharma.
kalo saya membabarkan Christian-Dhamma dibawah pohon Bodhi..apakah Buddha mengakui Tuhan Yesus?
« Last Edit: 25 October 2007, 12:12:48 PM by kosdi »

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #7 on: 25 October 2007, 06:34:32 PM »
Day 4. Jum'at, 12 Oct 2007.
LUMBINI/ KUSHINAGAR

Pagi hari, kami bangun jam 5 pagi, sarapan, lalu meninggalkan Lumbini menuju Kushinagar selama kira-kira 6 jam. lalu makan siang di hotel dan istirahat sekitar 1 jam. pukul 13.30 siang kami mengunjungi tiga situs di tempat ini, Vihara Mahaparinirvana yang terkenal, tempat kremasi Sang Buddha, dan tempat Sang Buddha terakhir kali minum.

Kushinagar dimana dipercaya bahwa di sinilah Sang Buddha menghembuskan nafas terakhir-Nya. terletak sekitar 34 mil dari timur Gorakhpur di negara bagian Uttar Pradesh di India Utara. di sini terdapat kota Kusia, dimana pada zaman Sang Buddha merupakan pusat dari suku Malla dari India Timur. 

Di tempat terakhir kali Sang Buddha minum, letaknya di dekat Vihara Mahaparinibbana, ada satu hal yang menarik bagi saya. di tempat ini ada sebuah cetiya dimana didalamnya terdapat Rupang Buddha dan di depannya ada sebuah sumur yang dalam. Di luar cetiya ini adalah sebuah kolam yang berisi air, teratai, dan sejumlah kotoran. Guide mengatakan bahwa air yang ada di sumur itu berasal dari kolam [luar] ketika pasang. Namun ketika kami mengambil air di sumur ini, warnanya jernih sekali dan tidak berbau.

Di tempat kremasi jasad Sang Buddha, terdapat sebuah pilar Asokha.

Kami sempat berfoto bersama di bawah pohon Sala Kembar. :P Di sini terdapat salah satu bagian [1/8 bagian relik Sang Buddha, bagian Suku Malla] dalam satu stupa besar dan di sebelahnya adalah Vihara Mahaparinirvana yang terkenal. di sekitar Vihara ini banyak terdapat stupa-stupa kuno.

Malamnya kami menginap di Kushinagar. :)


By : Zen

[attachment deleted by admin]
« Last Edit: 25 October 2007, 07:46:28 PM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #8 on: 25 October 2007, 08:07:17 PM »
Day 5. Sabtu, 13 Oct 2007
KUSHINAGAR/ VAISHALI/ RAJGIR

Pukul 3.30 pagi kami bangun, lalu sarapan dan berangkat menuju Vaishali pukul 4.30. karena perjalanan cukup jauh, dan kami berusaha agar tiba di kota itu sebelum malam tiba [maklum, daerah itu ngetop tingkat kejahatannya :P]

Ketika sarapan pagi, ada cerita lucu, ketika tengah malam, jam 11.30, seorang peserta terkejut bangun dari tidurnya. Lalu melihat jam wekernya, dikiranya sudah jam 5.30 pagi. Lalu buru2 lari marathon ke hall hotel, namun tak ada orang di sana. Setelah kembali ke kamarnya, dia baru sadar kalo melihat jam wekernya secara terbalik.  :))

Pagi ini, kami menempuh perjalanan kira-kira 8 jam perjalanan menuju Vaishali, sekarang dikenal dengan sebutan Basarh di Muzaffarpur wilayah Bihar yang pernah menjadi ibukota Suku Licchavi yang kuat. Suku Licchavi ini adalah pengikut Dharma sejak zaman dahulu. Disinilah Sang Buddha mengumumkan Mahaparinibbana-Nya yang kian mendekat. Sekitar 100 tahun Sang Buddha parinibbana, Konsili Buddhis kedua dilaksanakan di sini. Di sini juga terdapat situs tempat 1/8 bagian relik Sang Buddha ditempatkan [bagian dari Suku Licchavi].

Sang Buddha juga membabarkan banyak Sutta di sini, antara lain Ratana Sutta. Dan di kota ini juga tempatnya Sangha Bhikkhuni pertama kali dibentuk, atas permohonan Mahapajapati Gotami dan YA Ananda kepada Sang Buddha. Di kota Vaishali ini, Sang Buddha menerima Ambapali. 

Kami mengunjungi sebuah situs di Vaishali, situs dimana Sang Buddha pernah berdiam di tempat ini karena keributan murid2-Nya, para bhikkhu dari Kosambi, dan dilayani oleh monyet [dengan memberi madu] dan hewan-hewan lain mendanakan makanan dan minuman kepada Sang Buddha. Di sini juga terdapat Ananda Stupa dan di belakang situs ini terdapat sebuah Pilar Asoka [lion pillar], stupa-stupa zaman raja Asoka dan dinasti Gupta, dan danau kecil.

Lalu kami berkunjung ke situs Buddha’s Relic Stupa, bagian suku Licchavi. Ceritanya [kalo ga salah inget] setelah Sang Buddha Mahaparinibbana, Raja-raja dan umat pada masa tersebut bermaksud mengambil relik Sang Buddha. Akhirnya dibagi rata menjadi 8 bagian, yaitu untuk :
1. Suku Licchavi di Vaishali;
2. Raja Ajatshatru dari Magadha;
3. Suku Sakya di Kapilavastu;
4. Suku Bulis di Alakappa;
5. Suku Koliya di Ramagram;
6. Suku Malla di Pavas;
7. Kushinagar;
8. Seorang Brahmin dari Vethdweep.
Setahuku, sebagian besar relik Sang Buddha sekarang di Museum Nasional India, di Delhi. Hanya bagian relik di Kushinagar yang masih tetap di tempatnya.

Lalu kami menuju ke Rajgir untuk bermalam di sana.


By : Zen

[attachment deleted by admin]
« Last Edit: 25 October 2007, 09:29:38 PM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #9 on: 25 October 2007, 10:18:39 PM »
Day 6. Minggu, 14 Oct 2007
RAJGIR/ GUA SATTAPANNI/ VELUVANA [HUTAN BAMBU]/ PENJARA BIMBISARA/ BUKIT RAJGIR/ GIJJHAKUTA [PUNCAK BURUNG HERING]/ NALANDA/ BODHGAYA

Kalo liat jadwal perjalanan kami, ini adalah hari yang berat. Ternyata dugaan kami tepat. :D Pada hari ini, kami betul-betul butuh tenaga ekstra untuk perjalanan Dharmayatra ini.

Kami bangun pukul 4 pagi, sarapan, lalu naik bus menuju Gua Sattapanni, sebuah situs dimana Konsili Buddhis Pertama diselenggarakan untuk yang pertama kalinya 3 bulan setelah Sang Buddha mencapai Mahaparinibbana di puncak bukit Vebhara, di belakang Vihara Jains.

Ternyata guanya ada di puncak bukit yang cukup tinggi [dan agak terjal]. Sebetulnya semalam sebelumnya, Sebastian, tour leader kami, menawarkan jika ada yang tidak sanggup untuk naik ke bukit bisa pesan tandu yang diangkut 4 orang. Biayanya dalam rupiah kira-kira 200ribu. Tapi ga ada yang mau ambil tandu, karena semua peserta merasa cukup sehat [padahal ada peserta yang berusia 71 thn]. Lalu kami berkesempatan masuk ke dalam Gua Sattapanni, ternyata guanya kecil, kami yang jumlahnya 24 orang saja dibagi 2 grup bergiliran, masih berdesakan masuk ke gua ini [sempet bersalaman ama betmen di dalem, ketemu kelelawar maksud gw ;D]. Kalau membayangkan 500 Arahat berkumpul di sana, mungkin mereka tidak menggunakan tubuh fisik mereka untuk berkumpul di gua ini [pendapatku].  :)

Turun dari bukit itu, kami berjalan kaki menuju ke Veluvana [hutan bambu], persembahan pertama dari seorang arama kepada Buddha dan Sangha dari Raja Bimbisara. Di sini juga terdapat bak mandi Karanda yang disebutkan dalam teks Buddhis sebagai Karanda Kanivapa merupakan tempat Sang Buddha dulunya mandi.

bersambung....


By : Zen

[attachment deleted by admin]
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #10 on: 25 October 2007, 10:26:37 PM »
lanjutan hari ke-6.

Lalu kami naik bus [kurang lebih 15 menit] menuju Penjara Bimbisara [sekarang tinggal reruntuhan saja], terkenal sebagai penjara dimana Bimbisara di penjara oleh anaknya sendiri, Ajatasattu yang merebut tahtanya. Disebutkan bahwa di penjara inilah Raja Bimbisara melihat Sang Buddha di atas Gijjhakuta. Penampakan yang juga dapat menghibur para narapidana lain. [MAHASUDASSANA SUTTA. Sutta ke-17 dari DIGHA NIKAYA]

Lalu naik bus lagi [kurang lebih 10 menit] menuju ke Bukit Rajgir, lalu naik kereta gantung [seru loh, soalnya sempet mati mesin, kereta gantungnya ;D]. Orang Jepang telah membangun sebuah stupa di atas bukit itu. Dari Bukit Rajgir, kami berjalan kaki [turun-naik ke bukit seberangnya, kira-kira 20 menit] menuju Gijjhakuta [Puncak Burung Hering], tempat peristirahatan kesukaan Sang Buddha dan juga tempat Buddha memberikan berbagai ceramah penting di Rajagraha, antara lain: Sutra Hati. Untuk mencapai puncaknya, kami mendaki tangga batu seluas 6,1 hingga 7,3 m [disebut sebagai jalan Bimbisara] yang dibangun oleh Sang Raja untuk memudahkannya mencapai puncak dan melihat Sang Buddha. Jalan berbatu ini berakhir di dekat puncak bukit, dimana kita bisa melihat dua gua alami yang dipercaya sering digunakan oleh YA Sariputra dan YA Ananda. Di puncaknya, kami melihat batu granit yang tersusun membentuk seekor burung hering berdiri dengan sayap terlipat, dari sinilah nama ‘Puncak Burung Hering’ diperoleh.

bersambung...


By : Zen

[attachment deleted by admin]
« Last Edit: 26 October 2007, 12:49:05 AM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #11 on: 25 October 2007, 11:33:07 PM »
Sejarah singkat tentang kota Rajgir

Rajagraha [Rajgir], adalah ibukota kuno dari kerajaan Magadha, sekitar 40 mil dari Bodh Gaya. Pada zaman Sang Buddha merupakan kota terbesar di India Tengah dan satu dari peradaban manusia tertua di India. Raja Bimbisara, teman dan penyokong utama Sang Buddha, adalah penguasa yang cakap dari Magadha selama 52 tahun.

Ketika pangeran Siddharta, datang ke kota ini setelah ‘Pelepasan Agung’, Raja Bimbisara melihat Dia dan datang mengunjungi-Nya di Gunung Pandava. Raja mencoba membujuk Beliau dengan hendak memberikan setengah kerajaannya, namun ditolak, Beliau menolak, dan mengatakan Beliau melihat bahaya dari kehidupan duniawi. Dia berkata akan mengunjungi raja jika dia mencapai Pencerahan Sempurna.

Kemudian Sang Buddha datang mengunjungi sang raja bersama seribu orang monk, termasuk ketiga Kassapa bersaudara, dan membabarkan Dharma kepada sang raja. Raja Bimbisara memberikan kerajaannya kepada anaknya, Pangeran Ajatasattu. Pangeran ini merencanakan membunuh raja dipengaruhi oleh monk Devadatta, sepupu Sang Buddha yang jahat. Ajatasattu memenjarakan ayahnya sampai mati. Devadatta, yang berkeinginan menjadi kepala Sangha, mencoba membunuh Sang Buddha. Dia melepaskan gajah mabuk Nalagiri untuk menyerang Sang Buddha ketika Beliau berjalan di Rajagraha untuk berpindapatta. Namun, setelah mendekat, gajah itu justru berlutut dan membersihkan debu di kaki Sang Buddha.

[attachment deleted by admin]
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #12 on: 25 October 2007, 11:43:45 PM »
lanjutan hari ke-6.

Lalu kami melanjutkan sekitar 1 jam perjalanan menuju Nalanda, dimana reruntuhan Universitas Kuno [dan pertama di dunia] ini telah diangkat. Reruntuhannya membentang luas kurang lebih 10 km x 1 km dan bangunan utamanya terdiri dari 9 lantai [sekarang sudah runtuh]. Terdapat banyak versi mengenai pengertian istilah “Nalanda” itu sendiri. “Nalan” berarti bunga teratai, sedangkan “Da” berarti pemberi. Secara harafiah, “Nalanda” berarti Pemberi Bunga Teratai. Namun, bunga teratai bermakna pengetahuan, sehingga “Nalanda” berarti Pemberi Pengetahuan.

Dikatakan pada prasasti di Nalanda:
Tempat ini dulunya merupakan tempat kelahiran dan nirvana YA Sariputra, salah seorang murid Sang Buddha yang terkenal. Pada abad ke-5 Masehi, tempat ini tumbuh berkembang menjadi sebuah Universitas, tempat pembelajaran dan seni oriental yang menarik berbagai murid dari berbagai penjuru dunia, termasuk China. Berbagai pelajar dan Guru [semuanya monk] terkenal berasal dari Maha Vihara Nalanda ini, antara lain: Nagarjuna, Aryadeva, Vasubhandu, Dharmapala, Suvishnu, Asanga, Silabhadra, Dharmakirti, Shantarakshita, dan petualang dari China, Hiuen Tsiang [Hsuan Tsang/ Tong Sam Cong] dan I Tsing yang pernah studi di tempat ini, mencatat perjalanan mereka selama di Nalanda dan kehidupan para monk di sini. Berbagai mata kuliah, seperti teologi, tata bahasa, logika, astronomi, metafisika, pengobatan, dan filosofi diajarkan di sini.
Maha Vihara Nalanda, Universitas pertama, terbesar dan tertua di dunia didirikan oleh Kumaragupta [413-455 M] dari Dinasti Gupta. Raja Harshavardhana dari Kannauj [606-647 M] dan Raja-raja Pala dari India Timur [abad ke 8 s.d 12 M] melanjutkan pelebaran pembangunan pusat Maha Vihara ini. Penurunan dari Universitas terbesar ini mulai pada akhir dinasti Pala, dan berakhir pada abad ke-12 M oleh invasi dari Bakhtiyar Khilji.
Di tempat ini juga terdapat Rupang Buddha dalam jumlah besar dan berbagai bentuk [sebagian besar telah hancur], ada Avalokitesvara, Manjusri, Tara, Prajnaparamita, Marichi, Jambala, dll. Ada sedikit image dari Brahma deities seperti Vishnu, Siva-Paravati, Mahishasur-Mardini, Ganesha, dll. 

Penjelasan dari guide: Maha Vihara ini dibangun dengan sangat unik, karena pada musim dingin, suasana di dalamnya justru hangat, dan ketika musim panas, suasana di dalamnya justru sejuk. [kata guide, karena efek dari batu2an khusus di dinding Maha Vihara ini] Lalu di dalam Maha Vihara Nalanda ini, terdapat sejumlah tempat pelita dan batu-batuan yang bisa memantulkan cahaya sehingga di malam hari bisa terang benderang. [hebat nih, teknologi zaman doeloe, para monk bener2 belajar teknologi yang ramah lingkungan ;D]

Raja Asoka pernah datang ke Nalanda dan memberi penghormatan kepada relik YA Sariputra dan membangun kuil penghormatan. Pada catatan perjalanan Fa Hien [abad ke-4 M] dan perjalanan Huien Tsiang ke India [abad ke-6 M], sebuah kompleks universitas besar dibangun di Nalanda. Huien Tsiang pernah belajar di Maha Vihara Nalanda ini, dan pernah menjabat sebagai Abbot [Kepala Vihara] Nalanda selama 12 tahun, sebelum pulang kembali ke China.

Pada masa keemasannya, lebih dari sepuluh ribu murid belajar di sini dan terdapat sekitar seribu lima ratus orang Guru yang mengajar di Universitas ini. Sekolah Buddhism Theravada, Mahayana dan Tibetan Buddhism dikembangkan dari Universitas ini. Universitas ini didukung oleh delapan raja besar di dunia [pada masa itu], salah satunya adalah Raja Balaputeradewa dari Kerajaan Sriwijaya. Universitas ini bertahan sekitar enam ratus tahun. Dan pada tahun 1193 M, serangan Islam ke India Tengah dengan invasi dari Muhammad Bakhtyar [Bakhtiyar Khilji] merampok Universitas Nalanda dan membunuh sebagian besar para penghuninya. Sisa-sisanya mengungsi ke Burma, Nepal, dan Tibet. Lalu seluruh teks-teks Tripitaka dalam berbagai bahasa [Sinhala, Pali, Sanskrit, Magadhi, dll] yang ada di tempat ini musnah dibakar, dan apinya baru padam setelah 3 tahun [ga kebayang gw berapa jumlah teks-teksnya :o]. Sedangkan Universitasnya [bangunan-bangunan kuil], dirampok dan dibakar, dan apinya baru padam setelah 6 bulan.

Pada masa yang sama dengan Universitas Nalanda, dibangun pula Universitas Vikramashila oleh Raja Dharampal dari Bengal, dinasti Pala [750-1090 M] di negara Bihar, desa Antichak di distrik Bhagalpur. Namun kami tidak sempat mengunjungi situs ini [hanya mendapat keterangannya di museum Nalanda].

Setelah selesai, kami berangkat lagi menuju ke Bodh Gaya dan bermalam di hotel Mahamaya. Lalu malemnya sempat berkunjung sebentar ke Maha Vihara MAHABODHI di Bodh Gaya untuk puja. Lalu go to sleep karena amat sangat capek sekale..…  |-)


By : Zen

[attachment deleted by admin]
« Last Edit: 27 October 2007, 03:01:56 AM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #13 on: 27 October 2007, 02:09:18 AM »
Day 7. Senin, 15 Oct 2007.
PERJALANAN DI BODH GAYA: BUKIT DHONGRA/ HUTAN URUVELA/ KEDIAMAN PUTRI SUJATA

Setelah sarapan pagi, kami menaiki minibus lokal menuju bukit Dhongra. Sebelum mencapai Penerangan Sempurna, Sang Bodhisattva tinggal di dalam sebuah gua di seberang sungai Neranjara yang sekarang dikenal sebagai Dungeswari. Gua ini berada di atas bukit Dhongra, sekitar satu jam perjalanan dari Bodh Gaya. Sekarang di dekat gua ini dibangun Vihara agar memudahkan peziarah dari berbagai negara mengunjungi situs ini.

Setelah menjalani pelatihan yang menyiksa selama 6 tahun dan tak menghasilkan apa-apa selama enam tahun, Sang Bodhisattva akhirnya memutuskan untuk mengambil Jalan Tengah dan pindah ke Hutan Uruvela di dekat desa Senanigama [desanya Putri Sujata]. Di desa ini kami mengunjungi sebuah kuil kecil di bawah pohon Banyan dengan gambar-gambar menunjukkan persembahan nasi susu dari Sujata di malam pencerahan Sang Bodhisattva. Diceritakan oleh guide: Putri Sujata adalah anak kepala desa yang mengidam-idamkan anak lelaki. Setelah melahirkan anak lelaki, Sang Putri hendak membuat persembahan kepada dewa pohon, lalu melihat Sang Bodhisattva berada di bawah pohon [dikira Sang Putri adalah dewa pohon]. Lalu Sang Putri pulang dan membuat persembahan terbaik dari campuran nasi susu dengan kualitas unggul dan dipersembahkannya kepada Sang Bodhisattva. Karena saat itu Sang Bodhisattva telah memutuskan untuk mengambil Jalan Tengah, Beliau menerima persembahan tersebut.

Kami juga mengunjungi sebuah situs dimana Sang Buddha pernah bermalam di sana [ditemani ular kobra yang menyemburkan api], kediaman ketiga Kassapa bersaudara: Gaya Kassapa, Nadi Kassapa, dan Uruvela Kassapa. Dan Sang Buddha membabarkan Dharma kepada ketiga Kassapa bersaudara dan seribu pengikutnya, lalu mereka memasuki Sangha dan mengikuti Sang Buddha.

bersambung...


By : Zen

[attachment deleted by admin]
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Journey to the West [India] ^_^
« Reply #14 on: 27 October 2007, 02:21:03 AM »
lanjutan hari ke-7.

Lalu siang harinya, kami menuju ke Maha Vihara MAHABODHI untuk penjelasan dari guide tentang tempat ini [malam sebelumnya tidak sempat dijelaskan karena semua kecapekan]. Maha Vihara ini dibangun di depan pohon Bodhi dimana Sang Buddha bermeditasi dan mencapai Pencerahan Sempurna oleh Raja Asoka, dan dipertinggi oleh Raja-raja dinasti Pala. Setelah serangan Muslim pada awal abad ke-12 M, tempat ini menjadi reruntuhan dan terlupakan orang [dan Buddhisme lenyap di India]. Lalu perjuangan orang-orang Srilangka dan Raja-raja Burma merestorasi tempat ini setelah 900 tahun Muslim menguasai area ini. Pada akhir abad ke-18, Anagarika Dharmapala, pendiri MahaBodhi Society, dengan dukungan Rabindranath Tagore dan Mahatma Gandhi, membuat komite yang terdiri dari 4 Hindu dan 4 Buddhist untuk memperbaiki Vihara ini. Pada bulan Juni 2002, Maha Vihara MAHABODHI ini didaftarkan dan dilindungi UNESCO sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai universal.

Di belakang kuil utama, terdapat Pohon Bodhi generasi ke-3, dan di sekelilingnya banyak terdapat stupa-stupa kuno. Ada kepercayaan di masa lampau [mungkin sampai sekarang], apabila berdoa kepada Pohon Bodhi [tempat Sang Buddha mencapai Pencerahan Agung] akan terkabulkan. Dan mereka yang permohonannya tercapai, umumnya seseorang membuat sebuah stupa di sekitar Maha Vihara ini. Karena terbatasnya lahan [stupanya banyak sekali mengelilingi kuil utama], maka mereka menggantinya dengan mengikat sapu tangan di depan Pohon Bodhi tersebut dan menyumbang uang untuk Maha Vihara ini. Lalu di dekat Maha Vihara ini terdapat Rupang Buddha yang dipayungi ular naga di tengah kolam [ceritanya gw lupa... :P]. Di sekeliling kuil utama terdapat pahatan rupang Buddha berbagai bentuk dan mudra, juga ada Avalokitesvara, Manjusri, Tara, dan sebagainya. Di dalam kuil utama terdapat Rupang Buddha besar dalam posisi Bhumisparsha Mudra, posisi tangan kanan menekan bumi [telungkup] dan tangan kiri meditasi. Untuk jelasnya, bisa datang ke Candi Borobudur [posisi mudra ini ada di sisi timur candi Borobudur].

Lalu kami sempat berkeliling ke Vihara-Vihara di sekitar Maha Vihara ini; sorenya chantting dan bermeditasi di MAHABODHI TEMPLE, dan pada malam hari, setelah makan malam, saya berkesempatan mengikuti ceramah Ven. S. Dhammika di Vihara dekat Maha Vihara MAHABODHI ini. Setelahnya pulang ke hotel dan tidur, karena besok harus pagi-pagi. ;D


By : Zen

[attachment deleted by admin]
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]