easter-japanese

1 “Para bhikkhu, seseorang seharusnya bergaul dengan teman yang memiliki tujuh faktor. Apakah tujuh ini? (1) Ia memberikan apa yang sulit diberikan. (2) Ia melakukan apa yang sulit dilakukan. (3) Ia dengan sabar menahankan apa yang sulit ditahankan. (4) Ia mengungkapkan rahasianya kepadamu. (5) Ia menjaga rahasiamu. (6) Ia tidak meninggalkanmu ketika engkau berada dalam kesulitan. (7) Ia tidak dengan kasar merendahkanmu.2 Seseorang seharusnya bergaul dengan teman yang memiliki ketujuh faktor ini.”

Seorang teman memberikan apa yang sulit diberikan, dan ia melakukan apa yang sulit dilakukan. Ia memaafkan engkau atas kata-katamu yang kasar dan menahankan apa yang sulit ditahankan.

Ia memberitahukan rahasianya kepadamu, namun ia menjaga rahasiamu. Ia tidak meninggalkan engkau dalam kesulitan-kesulitan, ia juga tidak dengan kasar merendahkanmu.

Seseorang di sini yang padanya terdapat ketujuh kualitas ini adalah seorang teman. Seorang yang menginginkan teman harus mendatangi orang demikian. [32]


Catatan Kaki
  1. Sebuah paralel yang diperluas dari 3:135↩︎

  2. Khīṇena nātimaññati. Saya menerjemahkan dengan anggapan bahwa khīṇena adalah kata keterangan yang bermakna “secara menyakitkan, secara kasar” (baca DOP sv khīṇa^2^). Akan tetapi, Mp menjelaskan kalimat ini dengan anggapan bahwa khīṇena berarti “pada [masa] kehilangan, ketika kekayaan sudah habis”: “Ketika kekayaan seseorang habis, ia tidak merendahkan orang itu karena kehilangannya. Ia tidak menganggap tinggi dirinya dan memandang rendah orang lain” (tassa bhoge khīṇe tena khayena taṃ nātimaññati, tasmiṃ omānaṃ attani ca atimānaṃ na karoti). Tentang interpretasi Mp, saya tidak melihat bagaimana faktor ini berbeda dengan yang sebelumnya. ↩︎