easter-japanese

Yang Mulia Ānanda mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau:

“Bhante, dikatakan: ‘penjelmaan, penjelmaan.’ Dengan cara bagaimanakah, Bhante, penjelmaan itu terjadi?”1

(1) “Jika, Ānanda, tidak ada kamma yang matang di alam indria, mungkinkah penjelmaan di alam-indria terlihat?”

“Tidak, Bhante.”

“Demikianlah, Ānanda, bagi makhluk-makhluk yang terhalangi oleh ketidak-tahuan dan terbelenggu oleh ketagihan, maka kamma adalah lahannya, kesadaran adalah benihnya, dan ketagihan adalah kelembaban bagi kesadaran mereka untuk tumbuh di alam rendah. Dengan cara inilah terjadi produksi penjelmaan baru di masa depan.2

(2) “Jika, Ānanda, tidak ada kamma yang matang di alam berbentuk, mungkinkah penjelmaan di alam berbentuk terlihat?”

“Tidak, Bhante.”

“Demikianlah, Ānanda, bagi makhluk-makhluk yang terhalangi oleh ketidak-tahuan dan terbelenggu oleh ketagihan, maka kamma adalah lahannya, kesadaran adalah benihnya, dan ketagihan adalah kelembaban bagi kesadaran mereka untuk tumbuh di alam menengah. Dengan cara inilah terjadi produksi penjelmaan baru di masa depan.

(3) “Jika, Ānanda, tidak ada kamma yang matang di alam tanpa bentuk, mungkinkah penjelmaan di alam tanpa bentuk terlihat?” [224]

“Tidak, Bhante.”

“Demikianlah, Ānanda, bagi makhluk-makhluk yang terhalangi oleh ketidak-tahuan dan terbelenggu oleh ketagihan, maka kamma adalah lahannya, kesadaran adalah benihnya, dan ketagihan adalah kelembaban bagi kesadaran mereka untuk tumbuh di alam tinggi. Dengan cara inilah terjadi produksi penjelmaan baru di masa depan.

“Dengan cara inilah, Ānanda, terjadi penjelmaan.”


Catatan Kaki
  1. Bhava. Apa yang dimaksudkan adalah kondisi nyata penjelmaan individual dalam salah satu dari tiga alam. Nibbāna disebut bhavanirodha, lenyapnya penjelmaan individual. ↩︎

  2. Āyatiṃ punabbhavābhinibbati hoti. Mp mengatakan bahwa kesadaran yang berfungsi sebagai benih (bīja) adalah kesadaran yang aktif secara kamma (abhisaṅkhāraviññāṇaṃ) yang muncul bersamaan dengan kamma. Dalam menyebutkan ketagihan sebagai kelembaban (sneha) melibatkan suatu permainan kata. Sneha, dalam Pāli, dapat berarti kelembaban atau kasih sayang; dalam makna terakhir, sneha kadang-kadang digunakan sebagai sinonim bagi ketagihan. Proses kelahiran kembali digambarkan dalam kata-kata serupa dalam SN 5:9, SN 12:64, SN 22:53, SN 22:54. “Alam rendah” (hīnā dhātu) adalah alam indria. Demikian pula, persis di bawah, “alam menengah” (majjhimā dhātu) adalah alam berbentuk, dan “alam tinggi” (paṇītā dhātu) adalah alam tanpa bentuk. Jalan Sang Buddha bertujuan untuk mengatasi kelahiran kembali di segala alam. ↩︎